Mempersiapkan diri sebelum menghadapi kematian merupakan faktor yang dapat menyelamatkan seseorang dari azab kubur, sehingga ketika maut datang secara tiba-tiba, maka kelak tidak akan muncul penyesalan dalam dirinya. Di antara persiapan menghadapi maut adalah segera bertaubat, menunaikan kewajiban dalam syariat, memperbanyak amal shaleh, memperbaiki akidahnya, berjihad, berbuat baik pada orang tua, menyambung silaturahim, dan amal-amal soleh lainnya yang dengan amalan tersebut Allah memberikan jalan keluar dari tiap kesulitan dan kesusahan.
Ibnu Taimiyah berkata dengan mengutip hadist Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Abu Hatim dalam shahih-nya, sungguh orang mati dapat mendengar suara langkah kaki orang-orang yang pergi meninggalkannya. Jika ia seorang mukmin, maka shalat berada di dekat kepalanya, puasa berada disebelah kanannya, zakat disebelah kirinya, perbuatan baik seperti berkata benar, silaturahim, dan perbuatan baik kepada manusia berada didekat kaki. Ia lalu didatangi (oleh malaikat ) dari arah kepalanya, maka shalat berkata, di arahku tidak ada jalan masuk. Kemudian ia didatangi dari sebelah kanan, maka puasa berkata, di arahku tidak ada jalan masuk. Kemudian ia didatangi dari sebelah kiri, maka zakat berkata, di arahku tidak ada jalan masuk. Kemudian ia didatangi dari arah kedua kakinya, maka perbuatan baik, seperti berkata benar, silaturahim, dan berbuat baik kepada manusia, berkata, di arahku, tidak ada jalan masuk. Lalu dikatakan kepadanya, duduklah. Ia pun duduk. Kepadanya ditampakkan bentuk serupa matahari yang hampir terbenam. Ia ditanya, siapa lelaki ini yang dulu bersama kalian ? Apa komentarmu tentannya ? Ia menjawab, tinggalkan aku, aku ingin shalat. Mereka menyahut, sungguh kamu boleh melakukannya, tetapi jawablah pertanyaan kami. Ia berkata, apa pertanyaan kalian ? Mereka menanyakan apa komentarmu tentang laki-laki ini yang dulu bersama kalian ? Apa persaksianmu terhadapnya ? Ia menjawab, Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allah, dan dia membawa kebenaran dari Allah. Lalu dikatakan kepadanya, Dengan dasar keimanan itulah kau telah hidup, dan dengan dasar itu kau telah mati, dan dengan dasar itu pula kau akan dibangkitkan. Kemudian dibangkitkan baginya pintu surga, lalu dikatakan kepadanya, ini tempat tinggalmu di surga dan segala yang telah Allah siapkan untukmu ( jika kau mendurhakai-Nya). Ia bertambah senang dan gembira. Kemudian kuburnya diluaskan seluas tujuh puluh hasta dan diterangi cahaya, jasadnya dikembalikan seperti semula, dan jiwanya dijadikan dalam penciptaan yang baik bagai burung yang bertengger di pohon surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar