Selasa, 29 Mei 2018

Pertolongan Al-Qur'an di Alam kubur


Pertolongan Al-Qur'an di Alam Kubur













Dari Sa'id bin Sulaiman ra, Rasulullah bersabda, " Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari kiamat dari pada Al-Qur'an. Bukan Nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya." ( Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya ).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La'aali masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang-orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba-tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan. Setelah dikuburkan dan orang-orang telah meninggalkannya, datanglah dua malaikat. Yaitu malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata," Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan untuk bertanya padanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dengan orang ini sehingga ia dimasukkan kedalam surga." Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, " Aku adalah Al-Qur'an yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan. Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan."Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala'il A'la ( Himpunan Fadhilah Amal : 609 )

Allahuakbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadis ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Qur'an yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalu-kalu Al-Qur'an akan menuntut kita. Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Qur'an adalah pemberi syafa'at yang pasti dikabulkan Allah SWT. Upaya agar mendapatkan syafa'at Al-Qur'an tentu saja dengan mendekatkan diri kepada Al-Qur'an Salah satu cara yang sangat baik dalam "memaksa" kita untuk dekat dengan Al-Qur'an adalah dengan menghafalnya.

Dengan berniat dengan menghafal Al-Qur'an hati kita seakan-akan terpanggil untuk selalu memegang Al-Qur'an. Walau mungkin  sekedar membacanya. Pada akhirnya kita mau tidak mau "dipaksa" untuk mendekat kepada Al-Qur'an Dapat dikatakan dengan menghafal Al-Qur'an kita telah meningkatkan diri dengan Al-Qur'an. Sesibuk apapun kita, kita dipaksa untuk aniaya. Melainkan pemaksaan yang penuh kebaikan.

Semoga hadis di atas menjadi cambuk bagi kita ketika rasa malas menerpa kita. Semoga Allah dengan kemuliaan-Nya menjadikan Al-Qur'an sebagai syafa'at bagi kita, bukan sebagai penuntut kita.
Semoga Al-Qur'an menjadi " teman " bagi kita ketika tidak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat menemani kita. Aamiin. Mari menghafal Al-Qur'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Pembahasan Lainnya ?

Silahkan Pilih Artikel

close