Kamis, 24 Januari 2019

Mengapa Doa Kita Tidak Segera di Kabulkan


Sebagai umat yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala Tuhan yang Maha Esa, tentunya kita kaum muslimin selalu akan percaya akan segala kekuasaan dan kemampuan-Nya. Jika kita berada dalam kesulitan, maka kita langsung "berkonsultasi" kepada-Nya dengan perantaraan doa. Jika kita tertimpa musibah maka Allah tempatnya untuk bergantung. Bahkan jika kita berada dalam kesenangan, dianjurkan pula agar kita selalu bersyukur kepada-Nya.
Akan tetapi, kita merasa bahwasannya segala keluh kesah dan permhonan kita kepada Allah sepertinya tidak dikabulkan dengan segera. Karena bagaimanapun, kita sangat mengharapkan agar segala permohonan dan doa kita segera dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun kenyataannya ada saja seorang hamba Allah yang rajin beribadah dan berdoa, umpamanya, akan tetapi, tetap saja kehidupan ataupun perekonomiannya tidak berubah. Ada apa gerangan dengan semua ini ? Mengapa tidak semua doa dikabulkan secara langsung saja ?

Tentunya untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kita memerlukan beberapa faktor dan pemahaman yang harus dimengerti secara mendalam oleh kaum muslimin. Diantara faktor-faktor tersebut adalah :

1. Tergesa-gesa dalam berdoa
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwasannya Rasulullah shallahu alaihi wasallam telah bersabda, "Doa seseorang di antaramu pasti akan dikabulkan, sepanjang ia tidak memintanya dengan tergesa-gesa. Yaitu jika ada seseorang yang berkata : 'Aku telah berdoa dan memohon kepada Tuhanku, tetapi Dia juga belum mengabulkan doa itu.'Muttafaq Alaihi. Dalam suatu hadits yang diriwayatkan Imam Muslim seseorang bertanya. "Ya Rasulullah apa yang dimaksudkan dengan sikap tergesa-gesa itu ? Rasulullah shallalahu alaihi wasallam menjawab, " Yaitu seorang hamba yang berkata, ' Aku telah berdoa kepada Allah, tetapi doaku tidak kunjung dikabulkan". Lalu ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan doanya tersebut." ( Muttafaq Alaihi ).

2. Rahasia Tuhan yang tersembunyi.
Di antara rahasia, rahmat, dan kasih Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada hambanya yang selalu berdoa kepada-Nya dari segala kejahatan yang setiap saat selalu mengancamnya. Atau pun Allah akan menyimpan pahala doa itu tanpa langsung dikabulkan permohonannya tersebut. Hal ini telah dijelaskan Rasulullah pada sebuah haditsnya seperti di bawah ini :
Dari 'Ibadah bin shamit radhiallahu anhu bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, " Tidak ada seorang muslim di atas dunia ini yang berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan satu permohonan, kecuali Allah akan langsung mengabulkannya ataupun Allah akan menghindari dirinya dari segala kejahatan yang akan menimpanya, selama ia tidak berdoa untuk suatu dosa ataupun memutuskan tali silaturahmi". Tak lama kemudian seorang lelaki bertanya, "Kalau begitu halnya, bukankah lebih baik kita memperbanyak doa?" Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab, "Ya perbanyaklah doa untuk kebaikan !" ( HR. Tirmidzi dan ia berkata bahwa ini adalah hadits hasan shahih ).
Sementara itu Imam Hakim meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Said dengan tambahan " Atau Allah akan menyimpan pahala baginya seperti bunyi doanya itu".

3. Doa yang berisi perbuatan dosa ataupun memutuskan silaturahmi ( sebagaiman yang telah disebutkan dalam hadits di atas ).

4. Makanan, minuman, dan pakaian yang dikenakannya diperoleh dari jalan yang haram.
Dalam dua hadits shahih disebutkan bahwasannya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memberikan komentar kepada seorang lelaki yang berdoa sambil kedua tanggannya ditengadahkan ke langit dan berkata, " Ya Allah ya Tuhanu! Bagaimana mungkin doanya itu dikabulkan, sementara makanannya haram, pakainnya haram, dan ia dibesarkan dari makanan yang haram."

5. Tidak sungguh-sungguh dalam berdoa.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, " Apabila salah seorang di antarmu berdoa dan memohon kepada Allah, maka janganlah mengucapkan, ' Ya Allah ya Tuhanku, ampunillah dosaku jika Engkau menghendaki, sayangilah aku jika Engkau kehendaki, dan berikanlah aku rezeki jika Engkau menghendaki. Akan tetapi, ia harus menetapkan permintaannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Berbuat apa yang Dia kehendaki dan tidak ada penghalang bagi-Nya."(HR. Bukhari )

6. Lalai dan terpengaruh hawa nafsu.
Allah Subhanallah wa Ta'ala telah berfirman: " Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum hingga mereka sendiri yang merubahnya." ( Ar-Ra'd : 11 )

7. Melupakan tugas amr bil ma'ruf dan nahi anil munkar.
Dari Huzaifah radiallahu anhu, dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bahwasannya berliau telah bersabda, " Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, kamu harus memerintahkan ( umat manusia ) untuk melakukan perbuatan yang baik dan melarang ( mereka ) dari perbuatan yang munkar. Jika tidak ( kamu laksanakan ), dikhawatirkan Allah akan mengirimkan balasan-Nya kepadamu. Dan jika kamu berdoa kepada-Nya, maka doamu tidak akan dikabulkan. " ( HR. Tirmidzi )

8. Tidak khusu' dalam shalat.
Sebagai mana kita ketahui ada sebuah hadits dari nabi yang menyatakan sebagai berikut : " Ketahuilah bahwasannya Allah tidak akan menerima doa dari hati seorang yang lalai". Dan orang yang tidak khusu' dalam shalat, biasanya hatinya itu lalai. Sedangkan shalat yang benar, sebagaimana kita ketahui bersama, akan dapat mencegah perbuatan yang keji dan munkar. Ketidak khusu'an dalam shalat adalah salah satu faktor bertambahnya perbuatan yang keji, munkar, dan penyakit jiwa sehingga doa kita tidak dapat dikabulkan. Kalau seandainya saja doa orang yang tidak mencegah dari perbuatan yang munkar itu tidak dikabulkan, maka bagaiman halnya dengan orang yang lalai ?

9. Melakukan beberapa perbuatan dosa.
Penjelasan tentang hal itu dapat kita lihat dari hadits nabi shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi : " Ada tiga orang yang doanya tidak akan dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta'ala : Seorang suami yang mempunyai isterti yang buruk budi pekertinya tetapi ia tidak mau menceraikannya, orang yang mempunyai amanat harta dari orang lain tetapi ia enggan untuk menyampaikannya, dan seseorang yang memberikan hartanya kepada orang yang bodoh." Allah Subhanallahu wa Ta'ala berfirman : "Janganlah kamu berikan hartamu kepada orang-orang yang lalai (bodoh )."





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Pembahasan Lainnya ?

Silahkan Pilih Artikel

close